Marai Nagih Lagi Lagi dan Lagi

Hai Guys,
Ane mau cerita nih.. Kemarin Ane ngajak temen Ane namanya Indri buat makan Mie Ramen. Ane mau ngenalin ke dia enaknya Mie Ramen itu. Kebetulan juga dia naksir cowok yang suka sama segala sesuatu yang berbau Japan-japan gitu Guys.


Pas udah sampe di SoRamen daerah Solo, dia tanya mana yang lebih pedes. Ane jawab yang"Yagoku Ramen" dan dia pun langsung mesen tuh menu. Kalo Ane mah "Jigoku Ramen" aja, soalnya bukan penikmat rasa Pedas.


Dan minuman yang dia pesen bukan Milkshake, Jus atau apa gitu. Eh dia malah pesen Es teh (Ice Tea). Ane diemin aja tuh orang. Setelah pesenan kita dateng... Dia lahap banget makan nya.


Tapi beberapa waktu kemudian dia "Give Up", dia nyerah. Ga kuat dengan rasa pedesnya. Ane langsung ngakak seketika. Dan kalian tahu????? Dia mesen Es Teh lagi...!!!! Padahal Yagoku Ramen nya belum abis, eh minumnya dah abis 2Botol.

Diakhir cerita, dia bilang "Nih baru yang pedesnya nagih. Baru kali ini.!!"  dan kita pun berencana bakal kesana lagi, untuk merasakan kedahsyatan Mie Ramen.!!!


Itu cerita Ane, mungkin kalo kalian lagi di Solo bisa contact Ane. Tak ajak kulineran, ngtrip, dll Sekian dulu ya. See you next day :)

Monumen Kars dan Goa Song Tembus


Hai Guys, ada kabar dari tetangga Solo nich, yaitu Wonogiri. :), Ada apa disana kira-kira Guys???, Dua tempat yang kemarin Ane tengok Guys, Monumen Kars & Goa Song Tembus Ane mau jelasin yang pertama, Goa Song Tembus. Apa sih itu????

Goa Potro Bunder terletak di kompleks goa-goa Desa Mudal Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri Jawa Tengah. Goa Potro sengaja kami ulas bersama Goa Tembus, karena kedua goa ini memiliki karakteristik yang hampir sama. Keduanya merupakan goa horisontal kering yang sangat mudah untuk dimasuki. Kedua Goa ini sangat cocok untuk kegiatan wisata goa ringan, atau bagi para wisatawan yang ingin melihat tekstur dan kondisi sebuah goa, sekedar sebagai pengenalan. 

Ane juga mau jelasin apa itu Monumen Kars. Simak baik-baik Guys. Di Desa Gebangharjo Kecamatan Pracimantoro - yang menjadi pusat penelitian kawasan karst - terdapat puluhan gua yang unik dan menakjubkan. Di sana terdapat Gua Tembus, Gua Mrica, Gua Sodong, Gua Potro, Gua Sapen, Gua Gilap, dan Gua Sonya Ruri. Berdasarkan penelitian para ahli sejarah dan geologi, kawasan gua-gua di Pracimantoro Wonogiri layak dijadikan sebagai situs Kawasan Karst yang unik di Indonesia.

Kawasan karst di Pracimantoro dinilai terbaik oleh para ahli sejarah dan geologi karena telah memenuhi kriteria keberagaman gua-gua, struktur lapisan tanah, dan panorama alam yang khas. Kawasan karst di wilayah ini dinilai lebih baik daripada kawasan karst yang ada di Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Gunung Kidul. 


Nah, itu dulu Guys info seputar Wonogiri yang Ane bagi untuk kalian semua. See you next time :)

WISUDA X POLTEK INDONUSA

Siang Guys, ada kabar nich dari Surakarta, tepatnya di Kampus Politeknik Indonusa Surakarta.
Kemarin pada tanggal 12 Oktober 2015 Kampus ini telah mengadakan Wisuda X di Best Western Solo Baru. 

Ane disitu berperan juga Guys, sebagai Sie Dokumentasi atau bahasa latinnya "Tukang Nyuting". Ane gak sendirian disana Guys, tentunya ditemani seluruh crew yang bertugas dari  Politeknik Indonusa Surakarta.
Ini adalah pengalaman Ane jadi seorang Kameramen, mungkin sebutannya Kamerawati Guys. Mungkin....... Alhamdulillah acara tersebut berakhir dengan Sukses. Dan asal kalian tau, Ane gak hanya sebagai Kamerawati tapi juga Editor, bahasa latinnya "Tukang Ngedit or Tukang Ngedep Komputer".

Doain biar editingnya cepet selesai ya Guys. Thank You and See You Next Week. :)


ICCC IN SOLO

Malem guys, ada kabar baru nich dari Kota Solo. Kemarin di Kota Budaya ini diselenggarakan ICCC. Pada tau gak ICCC itu apa? ICCC itu adalah singkatan dari Indonesia Creative Cities Conference (ICCC), itu adalah kegiatan dari Pemerintah Indonesia yang ingin mengangkat budaya-budaya asli Indonesia. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk menghubungkan kota dan kabupaten di Indonesia untuk saling berbagi pengalaman, ide-ide dan praktek-praktek terbaik untuk pengambangan budaya, sosial dan ekonomi. Selain itu diharapkan kerjasama industri kreatif dengan peran kota dan kabupaten kreatif di Indonesia sebagai pusat keunggulan dan kebutuhan untk saling mendukung antar kota-kota di Indonesia.



Nich rangkaian kegiatan nya kemarin guys:
1. Indonesia Creative Cities Conference (ICCC) diselenggarakan pada tanggal 23-24 Oktober 2015, berlokasi di Ballroom Bank Indonesia lantai 5.
2. Creative City Market Place dengan ICCN Expo diselenggarakan pada tanggal 22-25 Oktober 2015 berlokasi di dalam Benteng Vastenburg.
3. Performance Art berlokasi di Taman Balekambang Solo bersamaan dengan jamuan makan malam para peserta konferensi pada tanggal 23 Oktober 2015 jam 19.00 WIB dan di ICCN Expo pada tanggal 22-25 Oktober 2015.
4. Jelajah Kota untuk peserta konferensi dengan mengunjungi situs bersejarah dan kuliner Solo pada tanggal 24 Oktober 2015 pukul  19.00  WIB - selesai.
5. Pesta Rakyat Kreatif “Solopolah Rakyat Bungah” berlokasi di sepanjang jalan Jendral Slamet Riyadi sampai dengan jalan Jendral Sudirman bersamaan dengan Car Free Day pada tanggal 25 Oktober 2015.
6. Creative Awarding diselenggarakan di halaman Museum Bank Indonesia pada tanggal 24 Oktober 2015 pukul 19.00 WIB.
7. Deklarasi Indonesia Creative Cities Network diselenggarakan di area Tugu Pamandengan (titik nol Solo) pada tanggal 25 Oktober 2015.
8.    Acara Penutupan di benteng Vastenburg.





Segini dulu ya info untuk kalian guys, see you again :)

APA ITU CANDI IJO?

Candi Ijo adalah candi yang letaknya paling tinggi di Yogyakarta yang menyuguhkan pesona alam dan budaya serta pesawat yang tengah landing. Candi inilah yang membuat landasan Bandara Adisutjipto tak bisa diperpanjang ke arah timur.
Wilayah Candi Ijo kalasan masih terletak diantara perbukitan yang sama denga candi lainnya seperti Candi Ratu Boko,Candi Barong dan Candi Banyunibo yang terletak di atas perbukitan kecamatan Prambanan. Menurut perkiraan, Candi Ijo ini dibangaun sekitar abad ke-9 Masehi. Bila wisatawan sudah sampai pada area candi, ke arah selatan akan nampak sebuah lembah yang curam yang sangat indah. Apabila wisatawan memandang ke arah Barat, akan tampak Bandara Adisucipto yang terletak di tepi barat perbukitan ini.
Bangunan Candi Ijo ini terdiri dari 17 struktur bangunan dan terbagi lagi menjadi 11 teras berundak. Teras pertama merupakan halaman yang akan menuju ke pintu masuk merupakan teras berundak yang membujur dari barat ke timur. Pada teras paling tas terdapat delapan lingga patok, bangunan candi utama dan tiga candi perwara. Dari ke-11 teras ini, yang paling sakral terletak pada teras tertinggi yaitu teras ke-11.
Ragam relief yang dapat kita jumpai yang terpahat pada dinding candi menandakan candi ini peninggalan umat Hindu. Diatas pintu masuk terdapat kala makara dengan motif kepala ganda dan atributnya. Kala makara dapat juga dijumpai pada candi penganut Budha yang menunjukkan bahwa candi ini merupakan bentuk akulturasi yaitu proses sosial yang timbul apabila terjadi pencampuran dua kebudayaan atau lebih yang saling bertemu dan saling mempengaruhi dalam hal ini antara kebudayaan Budha dan kebudayaan Hindu. Beberapa candi yang mempunyai motif kala makara antara lain candi Ngawen, Candi Plaosan dan Candi Sari.
Wisatawan dapat juga melihat peninggalan lain berupa Lingga – Yoni yang terdapat dalam candi. Lingga Yoni yang terdapat dalam Candi Ijo kalasan  ini mempunyai ukuran yang cukup besar dan terbesar di Indonesia. Menurut Kepala Unit Candi Ijo, besarnya ukuran Lingga Yoni tersebut menandakan besarnya pemujaan terhadap Dewa Siwa dan Dewi Parwati ( istrinya ). Selain mempresentasikan Dewa Siwa dan Dewi Parwati, Lingga-Yoni merupakan gambaran dari sifat lelaki dan perempuan yang bisa bermakna sebagai kesuburan dan awal mula suatu kehidupan di dunia.
Batu Lingga berbentuk bulat silinder yang berdiri diatas Yoni yang berbentuk ceruk yang mempunyai ujung sebagai tempat aliran air.Pahatan berbentuk kepala naga dan kura-kura menopang tempat aliran air dari Yoni. Besar kemungkinan pemujaan terhadap Dewa Siwa dilaksanakan dengan menuangkan air diatas Lingga hingga mengalir ke Yoni dan aliran air tersebut dianggap sebagai air yang suci.
Setelah mengamati Lingga – Yoni yang menarik, wisatawan bisa meneruskan mengamati arca dan relief lain yang terdapat pada Candi Ijo Jogja. Terdapat arca nandi atau lembu dimana binatang ini merupakan kendaraan yang dipakai oleh Dewa Siwa. Sedangkan arca – arca lainnya sseperti arca Agastya, Ganesha dan Durga yang dulunya merupakan hiasan pada tempat-tempat tertentu pada dinding candi sekarang telah disimpan di Kantor Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala ( BP3 ) Yogyakarta. Selanjutnya ada relief yang menggambarkan seorang lelaki dan perempuan yang sedang melayang yang menggambarkan Dewa Siwa dan Dewi Parwati sebagai lambang yang berguna untuk mengusir roh jahat.